Memandang sisi positif dan negatif budidaya kroto
Setiap kegiatan apapun pasti tidak ada yang sempurna. Selalu saja ada kelebihan sekaligus kekurangannya. Termasuk dalam hal ini adalah budidaya kroto. Ada kelebihan dan kekurangannya. Untuk kelebihannya kita apresiasi dan kita dukung untuk tumbuh kembangnya. Untuk kekurangannya, kita belajar dan mencari solusi yang terbaik dari pengalaman yang sudah ada.
Budidaya kroto dipandang sebagai jalan keluar dari sulitnya mencari kroto. Dengan beternak kroto sendiri, mereka yang ketergantungan akan kroto, seperti kicau mania dan mancing mania tidak lagi merasa khawatir akan kelangkaan kroto. Budidaya kroto dengan aneka metode budidaya seperti media bambu, pipa pvc, paralon, stoples, tanaman dan besek menunjukkan aneka pilihan budidaya sesuai kreatifitas dan minat dan bakat kita.
Sisi positif budidaya kroto tentu saja jelas. Yakni membantu bagi para kicau mania dan mancing mania atas ketersediaan kroto. Budidaya kroto tidak harus semuanya pakai toples. Anda bebas memakai media apa saja. Namun tentu saja anda membutuhkan bibit kroto untuk anda anda kembangkan dalam media apapun.
Selama ini kebanyakan budidaya kroto memang media toples. Hal ini karena dipandang lebih efektif dan sederhana. Namun, tidak ada salahnya anda mencoba media budidaya lainnya, misalnya tanaman yang dipadukan dengan stoples. Loh, gimana caranya? Tentu saja untuk media tanaman dengan menaruh bibit kroto di tanaman seperti mangga, apel, durian dan lain sebagainya. Hanya saja perlu dirawat tanaman beserta semut kroto yang ada di tanaman tersebut. Tentu saja dengan memberikan makanan sebangsa serangga. Untuk minuman tidak perlu untuk media tanaman. Mereka sudah minum dari tetesan embun pagi.
Namun, kalau mau bicara jujur, tentu saja kelebihan budidaya kroto tersebut ada pula kekurangannya. Kekurangannya budidaya kroto adalah belum adanya standar baku dalam teknis budidaya. Belum ada obat atau supplemen mujarab tertentu dalam pengembangan budidayanya. Jika dalam dunia burung sudah banyak supplemen yang dijual seperti keluaran omkicau, Bio Janna dan lain sebagainya. Namun untuk budidaya kroto belum ditemukan obat supplemennya.
Walaupun sudah ada yang mengklaim menemukan supplemen kroto, namun faktanya belum menghasilkan hasil nyata. Inilah kekurangannya. Itulah sebabnya, diperlukan penelitian lebih lanjut terkait masa depan budidaya kroto. Namun, kita yakin bahwa setiap masalah pasti ada solusinya. Selama kita mau belajar dan berbagi, masalah apapun akan pergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar